Sabtu, 06 Juli 2013

Tradisi Munggahan

Bulan suci Ramadhan telah tiba, saatnya kita memasuki bulan pernuh berkah dimana pintu amal terbuka lebar :)

Sebagai bagian dari masyrakat Sunda, saya sekeluarga terbiasa melakukan tradisi munggahan di rumah.

Pembaca yang budiman ada yang tahu munggahan itu apa?

Munggahan itu berasal dari kata ‘unggah’, dalam kamus kecil bahasa Sunda milik adek saya, Unggah artinya kecap pagawean nincak ti han-dap ka nu leuwih luhur, naek ka tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727) hehehe gak ngerti kan? jadi bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah kata kerja beranjak dari tempat rendah ke tempat atas :) .

Karena dalam bahasa Sunda setiap kata kerja yang sedang dilakukan itu diberi akhiran -an, maka jadilah Munggahan, artinya melakukan unggah heuheu ya mirip-mirip artinya seperti sapedahan yang artinya bermain sepeda, nyiaran yang artinya melakukan seusatu,dll.

hoho, baiklah sudahi saja belajar bahasa Sunda nya, kembali pada kata Munggahan, karena artinya kata kerja untuk beranjak dari temaat rendah ke tempat yang lebih atas, maka orang Sunda lebih memaknai munggahan ini sebagai proses penyambutan diri menjelang bulan Ramadhan secara ruhaniah iman dan taqwa kita meningkat :)

Tradisi Munggahan ini turun menurun dilakukan oleh masyarakat Sunda sehari menjelang bulan Ramadhan ya walaupun sedikit tergeser oleh arus globalisasi dan informasi, acara munggahan yang biasa dilakukan oleh setiap keluarga beragam, diantaranya makan-makan di siang hari bersama keluarga besar, mengundang tetangga untuk melakukan pengajian dan mendengarkan ceramah seputar Ramadhan, keluarga yang ada di kota biasanya mudik untuk berkumpul dengan keluarga di desa bahkan ada beberapa masyarakat yang  melakukan munggahan dengan berpiknik ria bersama sanak saudara ^_^

Tradisi munggahan ini memang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, tetapi hendaknya kita pandang sebagai kearifan lokal dengan hikmah yang dapat diambil adalah saling memaafkan membersihkan diri menyambut bulan penuh Rahmah bulan Ramadhan hikmah lainnya  menjalin silaturahmi dengan keluarga dan tetangga, sebagai momen  keharmonisan hubungan keluarga dan tetangga :)

`Nah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, biasanya kami sekeluarga munggahan bersama nenek-kakek tercinta, tahun ini tidak dapat berkumpul bersama karena dua-duanya sudah almarhum :( , jadi kegiatan munggahan kami hanya diam saja di rumah, mama saya sibuk masak, adikadik saya masih sibuk latihan basket dan karate, papah juga riweuh dengan kerjaannya dan saya sendiri  sibuk ngejunk *eaaaaaa heuheu sesekali bantuin ngiris sayuran untuk sahur besok :) dan lagi-lagi karena globalisasi dan informasi saya juga sibuk buka sms yang isinya ucapan maaf dan ucapan selamat datang bulan Ramadhan.